Kisi-Kisi Soal UTBK SNPMB
Sesuai dengan permendikbud no 48 tahun 2022 bahwa Ujian Tulis Berbasis Komputer menjadi salah satu persyaratan wajib dalam penerimaan mahasiswa untuk masuk perguruan tinggi yang didalamnya terdapat tes untuk mengukur tingkat penalaran bagi penalaran kognitif, pemahamana matematika, literasi bahasa baik Indonesia maupun inggris yang mana ada dua tes yang akan dilaksanakan tentunya seperti Tes Potensi Solastik dan Tes Literasi.
Dari dua kisi-kisi tersebut perlu kiranya anda mengetahui Soal UTBK itu, baik dari rincian materi hingga sampai dengan pelaksanaannya.
DAFTAR ISI
Berapa Soal SNBT?
Adapun jenis soal yang perlu dicermati oleh calon mahasiswa yaitu dalam bentuk penalaran dan kemampuan kognitif dan literasi dua bahasa yang mana bisa anda lihat jenis penalaran apa serta jumlah waktu pengerjaannya seperti dibawah ini
No | Jenis Tes UTBK | Jumlah Soal | Waktu (menit) |
---|---|---|---|
1 | Penalaran Induktif | 10 | 10 |
2 | Penalaran deduktif | 10 | 10 |
3 | Penalaran Kuantitatif | 10 | 10 |
4 | Pengetahuan dan Pemahaman Umum | 20 | 15 |
5 | Kemampuan memahami bacaan dan menulis | 20 | 25 |
6 | Pengetahuan Kuantitatif | 15 | 20 |
7 | Literasi dalam Bahasa Indonesia | 30 | 45 |
8 | Literasi dalam Bahasa Inggris | 20 | 30 |
9 | Penalaran Matematika | 20 | 30 |
SNBT UTBK Tanggal Berapa?
Setelah kita mengetahui jumlah Soal, informasi yang memang harus diketahui calon mahasiswa adalah pelaksanaan UTBK tersebut ada di bulan dan tanggal berapa
Rencananya pelaksanaan UTBK tahun ini akan dilaksanakan pada bulan Mei dalam dua gelombang yaitu
Pertama, Gelombang I: 8 – 14 Mei
Kedua, Gelombang II: 22 – 28 Mei
Sedangkan pengumuman hasil SNBT pada tanggal 20 bulan juni
Materi UTBK Apa Saja?
Sesuai dengan Kisi-kisi dan informasinya anda harus belajar beberapa hal terkait dibawah ini
Pertama, Tes Potensi Skolastik
Nah, berkaitan dengan komponen yang harus diketahui oleh calon mahasiswa bahwa ada empat yaitu pada penalaran umum induktif, deduktif dan kuatitaf, pemahamam bacaan dan menulis, pengetahuan umum dan kuantitatif
4 Kompetensi ini sebagai salah satu tolok ukur berfikir calon mahasiswa barunya sehingga mereka nantinya bisa berproses dalam pengembangan dikampus adapun cakupan dari komptensi diatas adalah sebagai berikut
Kompetensi pertama, Penalaran Umum
Dalam soal ujian TPS yang akan dihadapi bahwa seorang calon mahasiswa harus memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah baru yang harus dihadapi dalam kebiasaannya sehari-hari dengan cakupan
Dapat memecahkan masala baru yang belum pernah ia hadapi sebelumnya dan dapat mampu menalar secara abstrak bukan dari hasil pembelajar dengan pengujian secara induktif, deduktif maupun penalaran kuantitatif
Induktif disini bahwa seorang mahasiswa harus menemukan prinsip dan aturan mendasar dalam pengamatan fakta dan kejadian tertentu
Deduktif disini bahwa seorang mahasiswa harus menggunakan prinsip yang digunakan sebelumnya untuk bernalar secara logis
Kuantitaf disini bahwa seorang mahasiswa harus harus mampu melibatkan hubungan matematik dengan kehidupan sehari-hari baik penalaran premis dan logisnya
Kompetensi Kedua, Memahami Bacaan dan Menulis
Sementara itu calon mahasiswa harus memiliki kompetensi dasar yang harus dimiliki seperti membaca dan memahami bacaan serta menulis sebagai salah satu kemampuan yang harus dimiliki seca dini, memahami alur cerita hingga menuliskan cerita
Kompetensi Pengetahuan Umum
Sementara itu kemampuan berbahasa kususnya dalam mengolah kata-kata karena sudah memahami bacaan dengan baik inilah yang nantinya sebagai salah satu konsep bagaimana ujian literasi dan tes literasi sangat penting, karena mereka mendapatkab banyak kosa kata verbal yang tentu mereka memiliki kedalaman pengetahuan umum yang sangat luas cakupannya
Kompetensi Kuantitatif
Penalaran secara induktif dan deduktif dalam melakukan pemecahan masalah ini nantinya disebut dengan kemampuan kuantitatif seseorang karena akan dijumpai di masyarakat bahwa ada masalah baru yang harus diselesaikan tanpa dengan nalar melainkan dengan pengetahuan dan masalah matematik atau kuantitatif baik menghitung jumlah penduduk, hingga permasalahan dalam angka statistik lainnya sehingga kompetensi ini sangat dibutuhkan
Kedua, Tes Literasi
Literasi atau kemampuan menulis dan membaca ini memang sudah ada pada tes potensi skolastik namun dalam hal ini reading literacy baik itu dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris lebih secara khusus dijabarkan dan diujikan. Seorang tidak serta merta menelan secara mentah informasi hoax yang beredar mereka harus memiliki ketrampilan dalam membaca dan memahami serta apakah informasi tersebut benar dengan mengevaluasi sampai dengan interaksi secara berkel;anjutan merupakan salah satu hal dalam literasi.
Sementara itu ada dua hal yang menjadi tolok ukur dari tes literasi ini berhasil yaitu melakukan rekontruksi makna dari seluruh bacaan dengan strtegi kognitif dan kebahasaan
Sementara itu yang disajikan dalam tesk atau bacaan yang digunakan dalam kategori ini ada 4 hal yaitu
Teks Umum yang berupa informasi umum yang saat ini sedang dibicarakan yang bergenre inspiratif
Teks Sastra yang biasanya digunakan adalah yang berkategori novel
Teks Saintek yang biasanya berupa sebuah ulasan atau pendapat terkait bacaan
Teks Sosial Humaniora hampir sama dengan saintek yang berkategori ulasan dan argumentatif
Teks kategori diatas akan masuk dalam kisi-kisi literasi yang disajikan dalam SNPMB yang memang dalam bidang teks personal dan keilmuan yang familiar dari para peserta SNPMB yang berkaitan dengan IPA dan IPS. Anda bisa melihat rangkumannya sebagai berikut
(1) | menggali dan mengungkapkan informasi teks personal inspiratif |
|
---|---|---|
(2) | memadukan informasi dan menafsirkan makna teks umum |
|
(3) | menginterpretasi dan menganalisis unsur ekksplanatif teks popular saintek dan sosial humaniora |
|
(4) | menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatiff teks popular saintek dan sosial humaniora |
|
(5) | Rmenginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif teks popular saintek dan sosial humaniora2 |
|
Ketiga, Penalaran Matematika
Numerasi merupakan salah satu penilaian atau Asemen Kompetensi Minimum yang harus dimiliki oleh seorang individu yang mana elemnet ini nantinya bisa digunakan untuk mendeskripsikan, menjelaskan hingga melihat fenomena dalam kehidupan sehari hari yang logis dan sistematis yang melibatkan pada aspek kuantitatif
Ada tiga proses kognitif yang nantinya dilibatkan pada proses kemampuan penalaran matematika yaitu memformulasikan, menerapkan hingga mengintepretasikan
Dari tiga proses tersebut harus menggunakan konsep matematika dalam menghadapi suatu masalah hingga pennggunakan pengalaman mereka untuk mengatasi masalah
Adapun contoh dari mengatasi masalah ini adalah bahwa seorang pelajar memapu memformulasikan tren perubahan harga barang yang berbeda dengan menggunakan prinsip matematika seperti
Penentuan Penalaran matematika, Pengukuran penalaran hingga konten pengukuran dengan model sebagai berikut
Ada permasalah yang terjadi pada seorang individu yang harus diselesaikan secara mandiri dengan menggunakan kemampuan penalaran matematika
Seorang pelajar harus mampu memformulasikan masalah diawah dengan menggunakan prinsip dasar matematika, melakukan identifikasi permasalah yang terjadi hingga menggunakan prinsip matermatika dalam menyelesaikan masalah tersebut
Dengan penerapan prinsip matematika tersebut dalam prosesnya maka secara matematis anda telah mengetahui bahwa matematik tersebut benar memang dapat digunakan
Melakukan intepretasi solusi yang harus dilakukan dengan menggunakan prinsip matematika ini dengan menggunakan kemampuan penalaran sehingga dapat mengetahui masalah dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan solusi matematik
Penutup
Mungkin kami tidak memberikan kisi-kisi secara rinci bahwa yang harus anda pelajari disini adalah bagaimana seseorang memiliki pengetahuan umum yang luas dalam memahami bacaan dan memecahkan suatau masalah dengan menggunakan matematik, Baik itu memahami bacaan dengan benar dengan literasi bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.